Pemanfaatan Solar Cell pada Obyek Wisata Alam Gunung Buthak Untuk Mendukung Border City
Abstract
Kondisi alam daerah pegunungan yang masih alami di wilayah perbatasan Purworejo dan Kulon Progo memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata. Salah satunya potensi alam Gunung Buthak di desa Tolgokotes, kecamatan Bagelen yang memiliki daya tarik melalui pemandangan yang indah. Untuk mendukung tujuan pengembangan wisatannya, tampilan Gunung Buthak perlu didukung dengan fasilitas yang memadai agar memberikan kenyamanan pengunjung yang datang. Fasilitas lampu penerangan sangat dibutuhkan di kawasan Gunung Buthak sebagai pengembangan kawasan Border City kawasan perbatasan kabupaten Purworejo, karena saat ini kondisinya belum ada lampu penerangan dan terkendala dengan sulitnya akses listrik masuk ke wilayah pegunungan tersebut. Strategi untuk solusi hal itu, adalah dengan pemanfaatan solar cell untuk membuat lampu listrik agar bermanfaat dalam penerangan akses jalan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan membuat dan menerapkan pembangkit listrik tenaga solar cell untuk memberikan penerangan jalan di kawasan obyek wisata alam Gunung Buthak sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan pengunjung maupun masyarakat sekitar. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode terstruktur dengan dimulai teori tentang solar cell, dan dilanjutkan dengan praktik pendampingan oleh praktisi dengan konsep praktik langsung untuk membuat rancangan lampu listrik tenaga solar cell. Pemanfaatan teknologi tepat guna dengan pemasangan lampu listrik tenaga solar cell sangat membantu dalam memberikan penerangan akses jalan di wilayah pegunungan Gunung Buthak mendukung Border City kawasan perbatasan kabupaten Purworejo. Hasil dari pengabdian masyarakat ini mendapatkan tanggapan baik dan positif, berdasarkan tanggapan melalui quisioner yang telah diberikan, baik dari perangkat desa, masyarakat sekitar maupun pengungjung obyek wisata alam Gunung Buthak.
Downloads
References
Anonim. (2022). ADWI 2022, Menparekraf: 50 Desa Wisata Terbaik Simbol Kebangkitan Ekonomi Indonesia dalam https://setkab.go.id/menparekraf-50-desa-wisata-terbaik-simbol-kebangkitan-ekonomi-indonesia/
Abrori, M., Sugiyanto, & Niyartama, T. F. (2017). Pemanfaatan Solar Cell Sebagai Sumber Energi Alternatif dan Media Pembelajaran Praktikum Siswa Di Pondok Pesantren “Nurul Iman ” Sorogenen Timbulharjo , Sewon , Bantul , Yogyakarta Menuju Pondok Mandiri Energi. Jurnal Bakti Saintek, 1(1), 17–26.
Afrillia, D. (2021). Mengenali Berbagai Tantangan dan Upaya Membangun Desa Wisata Berkelanjutan di Indonesia.
Andriyansah. (2020). Menggiring Kemandirian Lulusan Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ilmu. Depok
Damanik., Junianton., & Helmut, F. W. (2006). Perencanaan ekowisata: Dari teori ke aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Dewi, M. H. U. (2013). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di desa wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal KAWISTARA, 3(2), 117—226. https://doi.org/10.22146/kawistara.
Hendrayani, Y., & Intyaswati, D. (2023). Pengembangan Desa Wisata Jatisura Kabupaten Indramayu Melalui Pelatihan Produksi Konten Singkat di Media Sosial. Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 91-104.
Kango, R., Hadiyanto, H., Pongtularan, E. H., & Abas, M. I. (2021). Implementation of Solar cell Based Smart Chair As A Green Open Space Electric Energy Source. International Journal Papier Advance and Scientific Review, 2(1), 6–13. https://doi.org/10.47667/ijpasr.v2i1.64
Kurniati, K., Diswandi, D., & Sutanto, H. (2022). Analisis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Kuta Mandalika. Elastisitas: Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4(1), 8-13.
L. C. Voumik, M. H. Rahman, S. M. Nafi, M. A. Hossain, A. R. Ridzuan dan N. Y. M. Yusoff. (2023), Modelling sustainable non-renewable and renewable energy based on the EKC hypothesis for Africa’s ten most popular tourist destinations, Sustainability, 15(5), p. 4029, 2023.
Nurhajati, N. 2018. “Dampak Pengembangan Desa Wisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung)”. Publiciana. 11(1). Hlm. 1-13.
Siagian, P., Hamdani, H., & Dalimunthe, M. E. Pengaruh Tabir Filter Film Terhadap Tegangan Output Solar Sel Jenis Polycrystalline. SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, 19(2), 414-418.
Purwanti, I. (2019). Strategi Kelompok Sadar Wisata dalam Penguatan Desa Wisata. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 8(3), 101–107.
Tisnawati, E., Ayu Rani Natalia, D., Ratriningsih, D., Randhiko Putro, A., Wirasmoyo, W., P. Brotoatmodjo, H., & Asyifa’, A. (2019). Strategi Pengembangan Eko-Wisata Berbasis Masyarakat Di Kampung Wisata Rejowinangun. INERSIA: Informasi Dan Ekspose Hasil Riset Teknik SIpil Dan Arsitektur, 15(1), 1–11. https://doi.org/10.21831/inersia.v15i1.24859
Kementrian Pariwisata. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dalam pasal 1
Zulha, I. Z. N. A. (2019). Penerapan Teknologi Tepat Guna Untuk Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Dan Lingkungan. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 2(2), 118. https://doi.org/10.31764/jmm.v0i0.1354
Copyright (c) 2024 Arif Susanto, Dwi Jatmoko, Aci Primartadi, Dwicky Ari Ariyanto, , Sri Agung Guruh Budiawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.