SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENGEMBANGKAN USAHA DI ERA DIGITAL

2025-07-10T01:30:25+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran dalam mengembangkan usaha kuliner Sekar Mataram yang dikelola oleh BUMDes Bangun Kamulyan di era digital. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, mengumpulkan data primer melalui wawancara dan survei dengan pengelola unit usaha, serta data sekunder dari literatur dan studi kasus serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pemasaran digital di BUMDes Bangun Kamulyan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, yaitu infrastruktur teknologi yang memadai, kompetensi sumber daya manusia, manajemen konten yang efektif, serta strategi promosi yang tepat. Selain itu, integrasi rantai nilai dari produksi hingga distribusi dan layanan pelanggan juga turut mendukung efektivitas pemasaran. Implementasi pemasaran digital terbukti mampu meningkatkan visibilitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan penjualan. Namun, tantangan seperti keterbatasan anggaran, penolakan terhadap perubahan, dan kebutuhan pelatihan manajerial berkelanjutan masih perlu diatasi. Strategi pemasaran melalui media sosial berhasil meningkatkan performa bisnis, terutama dalam engagement, penjualan di marketplace, dan layanan pelanggan personal melalui WhatsApp Business, meski kendala terkait pengiriman produk masih menjadi hambatan yang perlu diperbaiki untuk mempertahankan kepuasan pelanggan di platform online.

DOES CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MATTER?

2025-07-10T01:08:13+07:00

This study analyzes the causality of environmental performance and environmental disclosure on the financial performance of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange, and examine the role of Corporate Social Responsibility (CSR) as a moderating variable in the model. This study uses a Partial Least Square-based moderation regression analysis technique applied to data from three research periods. The findings indicate that environmental performance has a positive effect on the financial performance of manufacturing companies in the short term, but its effect becomes negative in the long term. However, environmental disclosure does not have a positive effect on financial performance, indicating that environmental disclosures made by companies are perceived as a greenwashing strategy by investors. In addition, CSR as a moderating variable is unable to strengthen the effect of environmental performance on financial performance. However, CSR can moderate the effect of environmental disclosure on financial performance in the long term, with a negative impact in the next one year but becoming positive in the next two years.

PERSEPSI MAHASISWA DAN EKSPEKTASI PEMBERI KERJA TERHADAP SOFT SKILL SERTA KESIAPAN KERJA GEN Z

2025-07-24T06:59:53+07:00

This research aims to analyze the gap between Generation Z students' perceptions and employers' expectations of the soft skills needed in the Industry 4.0 era, and measure students' readiness to enter the workforce. The issues raised focus on the discrepancy between students' views of their soft skills abilities and the industry's expectations of university graduates. This research is important given the importance of soft skills such as digital literacy, leadership, creativity, and emotional intelligence in the modern world of work. The method used was descriptive quantitative, with a sample of 299 students and 30 employers. Analysis techniques include Mann-Whitney U test and descriptive analysis. The results showed that there were significant differences between students' perceptions and employers' expectations on five of the six soft skill indicators. Students' readiness to face the world of work is in the “ready” category. This finding underscores the need to strengthen soft skills in higher education.

Keywords: Soft skills, Generation Z, work readiness, Industry 4.0, employer expectations.

PERILAKU KEUANGAN DAN PENGGUNAAN E-WALLET DALAM RUMAH TANGGA MODERN

2025-07-24T15:16:54+07:00

The growing use of e-wallets as a practical tool for everyday household spending reflects the appeal of speed and simplicity offered by digital finance. However, behind this convenience lies a challenge: fostering disciplined financial behavior and curbing the tendency toward unplanned or impulsive expenditures. This study aims to examine how much financial knowledge, attitudes, and behavior influence the use of e-wallets among household decision-makers. The research was conducted on 63 purposively selected respondents from the Greenland Semeru housing complex in Jember. Data were collected through a Likert-scale questionnaire. The data were interpreted through a multiple linear regression model using SPSS as the analytical tool to explore the relationships among variables. The results indicate that financial knowledge, attitudes, and behavior each positively and significantly influence the frequency of e-wallet use. Financial attitude plays the most significant role in influencing how households interact with digital financial platforms. This highlights the importance of improving financial understanding and personal discipline, so that the ease of using e-wallets supports, rather than undermines, the household's financial health.. Future research should expand the scope by incorporating additional relevant variables and involving a broader sample to enhance generalizability and generate more comprehensive insights

PENGARUH WARNA KEMASAN PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MEDIASI KUALITAS PRODUK PADA KONSUMEN DONAT MADU CIHANJUANG DI KOTA CIREBON

2025-07-30T06:25:19+07:00

Perilaku konsumen dalam memilih camilan seperti donat dipengaruhi oleh elemen visual dan nilai ekonomis. Penelitian ini menganalisis pengaruh warna kemasan (X1) dan harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y), dengan kualitas produk (Z) sebagai variabel mediasi, pada konsumen Donat Madu Cihanjuang di Kota Cirebon. Latar belakang penelitian didasarkan pada meningkatnya daya tarik visual dan sensitivitas harga di pasar makanan.

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis PLS-SEM pada 125 responden melalui purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa warna kemasan dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, baik secara langsung maupun melalui mediasi kualitas produk. Temuan ini menegaskan pentingnya kombinasi strategi visual, penetapan harga, dan kualitas produk dalam mendorong keputusan pembelian konsumen.

Pengaruh Social Media Marketing dan Content Marketing terhadap Purchase Intention pada Garudasport di Kabupaten Cirebon

2025-07-30T06:12:21+07:00

Perkembangan digitalisasi telah mengubah perilaku konsumen dalam memilih dan membeli perlengkapan olahraga, khususnya melalui media sosial. Garudasport sebagai toko perlengkapan olahraga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memanfaatkan strategi pemasaran digital untuk mempengaruhi niat beli konsumen. Tujuan studi ini yakni guna menganalisis pengaruh social media marketing dan content marketing terhadap purchase intention konsumen Garudasport.

Pada penelitian ini menggunakan purposive sampling untuk menentukan sampel. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survey kepada 100 responden yang merupakan konsumen aktif Garudasport. Pengujian ini menggunakan SPSS 25. Hasil mengemukakan variabel Social Media Marketing dan content marketing memiliki pengaruh pada purchase intention. Temuan studi ini menegaskan pentingnya pendekatan pemasaran digital berbasis media sosial dan konten yang relevan menjadi acuan penting untuk membentuk minat beli konsumen di era pemasaran modern.

Pengaruh Musik Latar Terhadap Pola Belanja Konsumen dengan Durasi Belanja sebagai Variabel Mediasi (Studi kasus pada Supermarket di Kabupaten Cirebon)

2025-07-30T05:22:09+07:00

ABSTRAK

Perubahan gaya hidup masyarakat modern memengaruhi perilaku konsumen saat berbelanja di supermarket, di mana suasana lingkungan seperti musik latar memiliki peran dalam membentuk pengalaman konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh musik latar (X) terhadap pola belanja konsumen (Y) dengan durasi belanja (Z) sebagai variabel mediasi pada konsumen supermarket di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Fenomena meningkatnya penggunaan elemen atmosferik di ruang ritel menjadi perhatian utama dalam dunia pemasaran ritel saat ini.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis data melalui SmartPLS versi 4. Sampel penelitian sebanyak 100 responden yang merupakan konsumen aktif supermarket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik latar berpengaruh signifikan terhadap pola belanja konsumen, baik secara langsung maupun melalui mediasi durasi belanja. Temuan ini memperkuat pentingnya pengelolaan suasana toko untuk memaksimalkan perilaku pembelian konsumen

PENGARUH SERVICE EXPERIENCE DAN EXPERIENTIAL VALUE TERHADAP WORD OF MOUTH PADA STASIUN KOPI KOTA CIREBON

2025-07-30T05:45:46+07:00

Perkembangan industri coffee shop di Indonesia mendorong pelaku usaha untuk menciptakan pengalaman layanan dan nilai emosional yang mampu meningkatkan Word Of Mouth (WOM). Studi ini memiliki tujuan untuk mengkaji pengaruh Service Experience (X1) dan Experiential Value (X2) terhadap Word Of Mouth (Y) pada konsumen Stasiun Kopi di Kota Cirebon. Studi ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan memakai metode survei terhadap 100 responden dengan teknik purposive sampling yang telah mengunjungi Stasiun Kopi minimal dua kali. Teknik analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 25.

Hasil analisis menjelaskan bahwasannya kedua variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Word Of Mouth. Experiential Value mempunyai pengaruh dominan dibandingkan Service Experience, dengan nilai koefisien regresi lebih tinggi. Temuan ini menegaskan pentingnya menciptakan nilai pengalaman yang menyeluruh dan menyentuh aspek emosional pelanggan untuk mendorong WOM positif. Studi ini memberikan kontribusi praktis bagi pengelola coffee shop dalam merancang strategi pemasaran berbasis pengalaman pelanggan.

ECONOMIC GROWTH, REGIONAL STUDY IN SOUTHEAST ASIA DIGITAL MARKETING

2025-07-31T17:29:10+07:00

This study aims to analyze the impact of the digital marketing sector on economic growth in the Southeast Asian region by using key indicators: broadband penetration and the number of people in the productive age group. These two variables are used to represent technological readiness and workforce capacity as drivers of digital-based economic growth.

The research employs a quantitative approach with secondary data from ten Southeast Asian countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, the Philippines, Brunei Darussalam, Cambodia, Vietnam, Laos, and Myanmar) covering the period from 2019 to 2023. The analysis technique used is panel data regression with the Random Effect Model (REM) approach and assumption testing using the OLS method. The results show that the broadband variable has a positive and significant effect on economic growth, with a coefficient of 0.981 and a significance level of 0.000. This indicates that high-speed internet access is a crucial catalyst for the growth of the digital sector and economic activities in the region. The variable representing the productive age population does not show a significant impact on economic growth, suggesting that the quantity of labor does not necessarily guarantee increased economic output unless accompanied by improvements in productivity and human capital quality