PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA WIRAUSAHA (P2MW) TAHAPAN USAHA BERTUMBUH KATEGORI MAKANAN DAN MINUMAN LUMPIA BENGKUANG NUSANTARA SELERA MAKANAN NUSANTARA
Abstract
Sumber Daya Alam (SDA) Bengkuang di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen sangat melimpah. Akan tetapi selama ini pemanfaatan bengkuang di Kecamatan Prembun masih belum optimal, rata-rata hanya dimanfaatkan sebagai pelengkap untuk rujak saja, bahkan banyak sekali bengkuang yang busuk dikarenakan jarang adanya pembeli. Selain itu, para petani bengkuang kadang juga tidak mendapatkan penghasilan sama sekali dikarenakan bengkuang tidak ada yang laku. Hal tersebut membuat tim P2MW Universitas Muhammadiyah Purworejo tertantang agar sumber daya alam yang melimpah dapat diolah dengan maksimal, sehingga tidak ada lagi bengkuang yang busuk dan dibuang. Untuk itu Tim P2MW Universitas Muhammadiyah Purworejo membuat makanan inovasi dari olahan bengkuang yang unik dan nikmat yaitu lumpia bengkuang. Inovasi ini terinspirasi dari lumpia Semarang yang berbahan dasar rebung. Rebung merupakan makanan yang nikmat akan tetapi memiliki bau yang kurang sedap. Karena tidak semua orang menyukai rebung yang memiliki bau yang kurang sedap ini, sehingga memunculkan ide untuk memanfaatkan bengkuang sebagai pengganti rebung. Selain itu, nama Nusantara diambil dari beberapa makanan olahan di Indonesia. Seperti choipan yaitu makanan khas dari Pontianak dan lumpia isi rebung yaitu makanan khas dari Semarang. Penyajian lumpia disajikan dengan ditambahkan saos, didalam pembuatan saos usaha ini meniru dari pembuatan cuko pempek yang berasal dari Palembang yang dikentalkan menggunakan tepung tapioka. Terdapat 450 konsumen potensial Lumpia Bengkuang Nusantara. Strategi pemasaran yang digunakan yaitu human centric marketing dan word of mounth. Instrumen pemasaran yang digunakan yaitu online dan offline. Selain itu, perluasan pasar Lumpia Bengkuang Nusantara sudah sampai Semarang, Jogja, dan Jakarta.
Kata Kunci: Lumpia Bengkuang Nusantara, Inovasi Produk, Pemanfaatan SDA
Downloads
Copyright (c) 2024 Tri Prasetiyo Wibowo, Rezki Narendra, Fikri Ridho Kusumo, Yunnan Erdi Wijaya, Susi Wijdjajani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.