Deferensi (Leukosit) Kambing Peranakan Etawa (PE) Jantan yang diberi Pakan Jerami Padi Fermentasi dengan Level Berbeda
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deferensi leukosit kambing peranakan etawa (PE) yang diberi pakan jerami padi fermentasi dengan lavel berbeda. Penelitian dilaksanakan di Desa Kalikotes, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo dan Laboratorium Pato Klinik BBVet Wates.
Bahan yang digunakan 12 ekor kambing peranakan etawa jantan umur 10-12 bulan, jerami padi fermentasi (JPF), rumput gajah, ampat tahu. Alat yang digunakan antara lain kandang, timbangan electronic dan seperangkat lain untuk pengambilan sampel darah. Rancangan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 3 ulangan. Kosentrasi perlakuan T0 : 80% RG + 0% JPF + 20% AT; T1 : 60% RG + 20% JPF + 20% AT; T2 : 40% RG + 40% JPF + 20% AT; T3 : 20% + 60% + 20% AT. Parameter yang diamati leukosit, neutrofil, eosinofil, limfosit, monosit, basofil. Penelitian dilakukan selama 9 minggu. Data di analisis dengan ANOVA jika ada perbedaan dilanjutkan analisis Dancen.
Hasil pemberian jerami padi fermentasi pada leukosit berpengaruh nyata (P<0,05) dengan jumlah T0 : 102,000 ribu/mm3; T1 : 200,000 ribu/mm3; T2 : 79 ribu/mm3; T3 : 109 ribu/mm3, Neutrofil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 42,8%; T1 : 47,9%; T2 : 4,2%; T3 : 59,1%, Eosinofil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 1,9%; T1 : 2,4%; T2 : 2,9%; T3 : 2,9%, Limfosit berpengaruh nyata (P<0,05) dengan persentase T0 : 55,3%; T1 : 48,3%; T2 : 52,4%; T3 : 44,3%, Monosit tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 0,5%; T1 : 1,1%; T2 : 1,3%; T3 : 0,9%, Basofil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 0%; T1 : 0%; T2 : 0%; T3 : 0%.
Jerami padi fermentasi dapat menjadi pakan subtitusi kambing peranakan etawa (PE), yang dapat mempertahankan status kesehatan dilihat dari deferensi leukosit, neutrofil, eosinofil, monosit, basofil dan berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap limfosit sehingga pemberian jerami padi fermentasi mampu menjadi pakan pengganti.