Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi Kasus: P-IRT Tempe Syafira Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui besarnya Break Even Point di IRT Tempe Syafira, 2) Mengetahui berapa persen tingkat Margin Of Safety di IRT Tempe Syafira, 3) Mengetahui Perencanaan Laba di IRT Tempe Syafira. Metode penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Industri Rumah Tangga Tempe Syafira Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Penentuan daerah penelitian secara purposive (sengaja). Sampel industri ditentukan dengan teknik samping purposive. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan break even point. Hasil penelitian bahwa Break Even Point unit dan Break Even Point sales selama 10 bulan terhitung dari bulan Agustus tahun 2021 hingga bulan Mei tahun 2022 mengalami fluktuatif. Break Even Point unit tertinggi pada bulan Mei yaitu 11.817 dan terendah bulan Januari yaitu 7.689 dengan rata-rata 98.405 unit. Break Even Point sales tertinggi pada bulan Mei yaitu Rp 75.680.373 dan terendah pada bulan Januari yaitu Rp 31.491.045 dengan rata-rata Rp 414.209.417. Perhitungan Margin Of Safety tertinggi pada bulan Januari yaitu 77% dan terendah pada bulan Mei yaitu 36% sedangkan rata-rata dalam 10 bulan yaitu 66%. Perencanan laba tertinggi pada bulan Januari sebesar Rp 88.947.896,00 dan terendah pada bulan Mei yaitu Rp 28.679.422,00 sedangkan rata-rata selama 10 bulan yaitu Rp 66.180.974,00. Berdasarkan hasil analisis break even point membuktikan bahwa Industri Rumah Tangga Tempe Syafira dinyatakan telah mencapai titik impas atau hasil produksi dan hasil penjualan melebihi break even point unit dan break even point sales.
Kata Kunci: BEP, Margin Of Safety, Perencanaan Laba