Psychological Well Being pada Anak Didik Pemasyarakatan Pelaku Pembunuhan di LPKA Kelas I A Kutoarjo Jawa Tengah
Abstract
Kemampuan anak dalam melakukan koping, adanya dukungan sosial baik bersumber pada keluarga, teman, maupun petugas LPKA memberikan kontribusi terhadap munculnya perkembangan positif pada anak meskipun anak dihadapkan berbagai situasi yang menekan di lingkungan LPKA. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran Psychological Well Being pada anak didik pemasyarakatan pelaku pembunuhan di LPKA Kelas 1 Kutoarjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang ditentukan menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan interactive model Miles dan Huberman dan teknik verifikasi data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa adanya perbedaan gambaran Psychological Well Being pelaku pembunuhan di LPKA Kelas 1 A Kutoarjo. Pada aspek penerimaan diri ketiga responden mengalami penyesalan terhadap perbuatannya. Ketiga responden bisa membangun hubungan positif dengan teman dan petugas LPKA. Pada aspek otonomi, adanya kemampuan mengatur hidup dan tindakannya seperti rajin ibadah dan bisa menyelesaikan tanggungjawab yang diberikan oleh petugas LPKA. Penguasaan lingkungan ketiga responden terlihat dari dua responden yang bisa memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat, sementara satu responden tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Tujuan hidup dan pengembangan diri dari ketiga responden yaitu terbuka ketika ada pengalaman baru yang mana responden ingin mengubah sikap jadi lebih baik.