Implementasi kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan perspektif multikultural
Abstract
Mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyah (AIK) merupakan mata kuliah wajib di perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A). AIK menjadi ruh organisasi dan amal usaha Muhammadiyah, dengan AIK ini civitas akademika diharapkan mampu memahami dan mengamalkan Islam sehingga terwujud masyarakat Indonesia yang berkemajuan. Di satu sisi, mahasiswa di PTM/A datang dari latar belakang yang multikultural, mulai dari perbedaan Agama, status sosial, budaya, ras, gender dan lainnya. Di sinilah hadir kegelisahan tentang bagaimana pembelajaran (implementasi kurikulum) AIK untuk mahasiswa non-muslim, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kurikulum AIK untuk mahasiswa non-muslim di Universitas Muhammadiyah Purworejo. Dalam penelitian kualitatif ini data diperoleh dengan observasi pembelajaran AIK di kelas, wawancara dengan pimpinan, dosen AIK dan dengan mahasiswa non-muslim, data juga didapatkan dari pelacakan data mahasiswa non-muslim, dokumen silabus dan perangkat pembelajaran AIK. Setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mencakup: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja atau menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian adalah Perkuliahan AIK perspektif multikultural (komponen kurikulum AIK) jika diperhatikan maka sudah sesuai dengan pendekatan kurikulum multikultural (pendekatan transformasi dan aksi). Dalam AIK I, II, III materi pembahasan AIK lebih general dan multikultural serta tidak bersifat droktinasi. panduan Perkuliahan AIK perspektif multikultural (komponen kurikulum AIK) belum dapat diterapkan di UM Purworejo karena adanya berbagai faktor, yaitu minimnya kompetensi dosen AIK berwawasan multikultural, belum adanya sosialisasi perkuliahan AIK multikultural dan belum adanya kebijakan perkuliahan AIK multikultural.
References
Ameny-Dixon, G. M. (2004). Why multicultural education is more important in higher education now than ever: A global perspective. International Journal of Scholarly Academic Intellectual Diversity, 8(1), 1–9.
Arifin, S. (2015). Reconstruction of Al-Islam- Kemuhammadiyahan (Aik) in Muhammadiyah Universities As the Praxis of Value Education. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 13(2), 201–221.
Aydin, H. (2013). A literature-based approaches on multicultural education. Anthropologist, 16(1–2), 31–44. https://doi.org/10.1080/09720073.2013.11891333
Clark, C. (2002). Effective Multicultural Curriculum Transformation Across Disciplines. Multicultural Perspectives, 4(3), 37–46. https://doi.org/10.1207/s15327892mcp0403_7
Efendi, D., & Suswanta. (2017). Politics of Education: Multiculturalism Practice in Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT. Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices, 1(1), 47–72. https://journals.ums.ac.id/index.php/iseedu/article/view/5420
Husnaini, M., Fuady, A. S., & Victorynie, I. (2021). Al-Islam dan Kemuhammadiyahan: How to Teach the Non-Muslim Students at Muhammadiyah Education University of Sorong. International Journal of Asian Education, 2(2), 224–234. https://ijae.journal-asia.education/index.php/data/article/view/149
Ikhsan, M. H., & Giwangsa, S. F. (2019). The Importance of Multicultural Education in Indonesia. Journal of Teaching and Learning in Elementary Education (Jtlee), 2(1), 60. https://doi.org/10.33578/jtlee.v2i1.6665
Lahmi, A., Ritonga, M., Raviusman, & Imran, Y. (2022). Self Control Counseling for Students during Covid-19 through Al-Islam and Kemuhammadiyahan Curriculum. Journal of Curriculum and Teaching, 11(2), 35–41. https://doi.org/10.5430/jct.v11n2p35
Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, T. P. A. (2020). Panduan Perkuliahan Al-islam dan Kemuhammadiyahan Perspektif Multikultural di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (september). Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Muhammadiyah, T. P. P. A. M. D., & PP. (2013). Pedoman Pendidikan Al-Islam Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. In Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Purwoko, R. Y. (2017). Urgensi pedagogical content knowledge dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Jurnal Pendidikan Surya Edukasi, 3(2), 42–55. https://doi.org/10.37729/jpse.v3i2.4338
Rosyad, A. M. (2020). the Integration of Islamic Education and Multicultural Education in Indonesia. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 3(1), 164–181. https://al-afkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/view/87
Setiawan, I. (2001). Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang Menggembirakan (Dengan Pendekatan Integrasi-Interkoneksi). Seminar Nasional Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan, 123–135. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/10601%0Ahttps://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/10601
Smith, E. B. (2009). Approaches to multicultural education in preservice teacher education philosophical frameworks and models for teaching. Multicultural Education, 16(3), 45–50.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian pendidikan. Alfabeta.
Suharsono, S. (2017). Pendidikan Multikultural. EDUSIANA: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam, 4(1), 13–23. https://doi.org/10.30957/edusiana.v4i1.3
Syahrul, S. (2020). Instilling Muhammadiyaan in Non-Muslim Students Through Multicultural Education at Muhammadiyah University, Kupang. EDUCATION: Journal of Religious and Religious Education Research, 18(2), 171–185.
Taofik, I., & Basit, A. (2022). Konsep Pendidikan Multikultural di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah : Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 5(1).