Pemberdayaan Masyarakat Desa Tlogosono melalui Pengolahan Kripik Pongge
Abstract
Desa Tlogosono yang terletak di kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo merupakan salah satu desa penghasil durian dalam jumlah besar setiap tahunnya. Minimnya inovasi masyarakat terutama ibu-ibu PKK dalam memandang potensi buah durian membuat buah durian belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat hanya fokus pada penjualan buah durian utuh, dimana hal tersebut mengarah pada daging durian saja. Masyarakat kurang memiliki kesadaran dengan seiring melimpahnya durian. Maka turut banyak pula sampah biji durian yang disumbangkan ke lingkungan. Padahal biji durian mengandung berbagai macam nutrisi, seperti protein, vitamin, karbohidrat, dan magnesium. Melihat kondisi tersebut, diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan untuk menciptakan produk UMKM. Disisi lain juga dapat diasumsikan sebagai solusi untuk permasalahan limbah durian sehingga dilakukan pendampingan pemanfaatan limbah biji durian (pongge) menjadi kripik. Metode pelaksanaan yang dilakukan untuk menciptakan produk UMKM yaitu dengan mengadakan pemberdayaan kepada masyarakat setempat. Kegiatan pendampingan dan pelatihan kripik biji durian (pongge) dilaksanakan di Aula Balai Desa Tlogosono terlaksana dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
References
Djaeni, M., & Prasetyaningrum, A. (2010). Kelayakan Biji Durian Sebagai Bahan Pangan Alternatif: Aspek Nutrisi dan Tekno Ekonomi. Riptek, 4(No.II), 37–45.
Kakerissa, A. L., Titaley, S., & Jufri, M. (2019). Perencanaan Bisnis Keripik Biji Durian (Studi Kasus : Kota Ambon). Arika, 13(2), 97–112. https://doi.org/10.30598/arika.2019.13.2.97
Kamase, J., & S, S. S. (2022). Alternatif Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihanpemanfaatan Biji Karet Sebagai Produk Olahan Emping, Di Desa Bontomangiri,Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. 7(1), 1–9.
Madani, T. B., Arief, N., Haya, N., & Rizkiyah Hasbi, A. (2023). Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Keripik Biji Nangka (KRIBIKA) Bernilai Jual Tinggi. 4(2), 127–134.
Novita, L., & Hidayatun, E. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Teknik Pengemasan Olahan Keripik Biji Durian untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Jerukleueut. 1(1), 1–6.
Rohayu, S. B., Wahyudi, K., & Abdullah, V. I. (2023). Pelatihan Pembuatan Kulit Kue Lontar Berbahan Dasar Tepung Biji Durian. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(8), 3424–3430. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i8.10535
Sipahelut, S. G., & Batuwael, T. (2022). Pelatihan Pembuatan Keripik Biji Durian Di Desa Eti Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. 2, 94–101.
Sistanto, S., Sulistyowati, E., & Yuwana, Y. (2017). Pemanfaatan Limbah Biji Durian (Durio zibethinus Murr) sebagai Bahan Penstabil Es Krim Susu Sapi Perah. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 12(1), 9–23. https://doi.org/10.31186/jspi.id.12.1.9-23
Waryono, W. (2018). Inovasi Olahan Durian. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi, 18(2), 35–40. https://doi.org/10.24036/invotek.v18i2.272
Copyright (c) 2024 Bagelen Community Service
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.