Application of Presumptive Evidence in Civil Cases of Divorce Classification (Study of Kupang District Court Decision Number 11/Pdt.G/2022/PN.Kpg)
Abstract
Divorce cases are one of the classifications of cases in Civil Law. The process of examining and proving divorce cases is no different from general civil cases. This study aims to analyze the reasons why judges apply presumptive evidence in civil cases classified as divorce, this research uses normative juridical research. As a result of the research, it was found that the reason why the judge applied presumptive evidence was that the judge adhered to the theory of free evidence and there were no witnesses who saw, heard, or experienced the quarrel or dispute between the Plaintiff and the Defendant. The suggestion given by the author is that the process of proof in civil cases must be guided by civil procedural law so as to be able to produce quality and comprehensive decisions.
Downloads
References
Afriana, A., Rahmawati, E., Mantili, R., & Putri, S. A. (2022). Batasan Asas Hakim Pasif Dan Aktif Pada Peradilan Perdata. Jurnal Bina Mulia Hukum, 7(1), 142–154. https://doi.org/10.23920/jbmh.v7i1.1078
Alexander Wewo, J. (2023). Perlawanan Pihak Ketiga Terhadap Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap. Jurnal Humani, 13(2), 433–442. https://doi.org/10.26623/humani.v13i2.8050
Alexander Wewo, J., & Naatonis, M. (2023). Application Of The Ne Bis In Idem Principle By Judges To Civil Cases. Jatiswara, 38(3), 255–264. https://doi.org/10.29303/jtsw.v38i3.544
Alexander Wewo, J., & Wewo, O. J. R. (2023). Implementation of Legal Certainty, Justice, and Expediency in the Pretrial Case of the Alleged Criminal Offense of Misusing the Transportation of Fuel Oil (Study of the Decision Number 21/Pid.Pra/2022/PN Kpg and Number 22/Pid.Pra/2022/PN Kpg). Amnesti: Jurnal Hukum, 5(2), 164–179. https://doi.org/10.37729/amnesti.v5i2.3390
Alexander Wewo; Jeremia. (2023). Positioning Law and Ethics as an Effort to Minimize Election Administrative Violations. Alauddin Law Development Journal, 5(3), 469–482. https://doi.org/10.24252/aldev.v5i3.41246
Benuf, K., & Azhar, M. (2020). Metodologi Penelitian Hukum sebagai Instrumen Mengurai Permasalahan Hukum Kontemporer. Gema Keadilan, 7(1), 20–33. https://doi.org/10.14710/gk.2020.7504
Busyro, M. (2022). Kelemahan Alat Bukti Persangkaan Dalam Sidang Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan. JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora, 2(1), 1–6.
Dewanto, P. (2020). Rekonstruksi Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Sengketa Perdata Berbasis Nilai Keadilan. Jurnal Ius Constituendum, 5(2), 303. https://doi.org/10.26623/jic.v5i2.2307
Fakhriah, E. L. (2020). Penemuan Hukum Oleh Hakim Melalui Pembuktian Dengan Menggunakan Bukti Elektronik Dalam Mengadili Dan Memutus Sengketa Perdata. Jurnal Bina Mulia Hukum, 5(1), 90–102. http://dx.doi.org/10.23920/jbmh.v5i1.50 PENEMUAN
Hasanah, U. (2020). Pengaruh Perceraian Orangtua Bagi Psikologis Anak. AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama, 2(1), 18–24. https://doi.org/10.31958/agenda.v2i1.1983
Heriyanti, Y. (2020). Tinjauan Yuridis Tentang Bukti Persangkaan Sebagai Alat Bukti Perkara Perdata Dalam Putusan Niet Ontvankelijk Verklaard (N.O) ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Bangkinang). Jurnal Pahlawan, 3(1), 8–14.
Idham, & Sukardi, D. H. (2020). Analisis Bukti Pengakuan Dalam Persidangan Perkara Perceraian (Perkara Nomor: 306/Pdt.G/2011/Pa.Tb). Jurnal Pro Justitia (JPJ), 1(1), 1–9. https://doi.org/10.57084/jpj.v1i1.289
Juanda, E. (2016). Kekuatan Alat Bukti dalam Perkara Perdata Menurut Hukum Positif Indonesia. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 4(1), 27–46.
Lubis, D. (2024). Pemeriksaan Setempat (Descente) Dalam Pembuktian Perkara Perdata. Jurnal Ilmiah METADATA, 6(1), Article 1. https://doi.org/10.47652/metadata.v6i1.476
Mantili, R., & Lubis, S. A. (2017). Pertimbangan Hakim pengadilan Negeri Terhadap Gugatan Perceraian Yang Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) Dalam Praktik. Jurnal Hukum Acara Perdata : Adhaper, 3(111), 134.
Maula, A., Wibowo, G. D. H., & Putro, W. D. (2022). Ketentuan Penggunaan Bukti Tertulis Dalam Penguasaan Dan Kepemilikan Hak Atas Tanah Untuk Menjamin Kepastian Hukum Pada Putusanpengadilan Tinggi Mataram Nomor 33/Pdt/2021/Pt.mtr. Justitia: Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora, 9(6), 3222–3239.
Mualifah, Ridwan, & Grindulu, L. (2022). Penyuluhan Hukum Tentang Peranan Alat Bukti Persangkaan di Lingkungan Gatep Permai Kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Jurnal Gema Ngabdi, 4(1), 33–36. https://doi.org/10.29303/jgn.v4i1.165
Nurhayati, Y., Ifrani, I., & Said, M. Y. (2021). Metodologi Normatif Dan Empiris Dalam Perspektif Ilmu Hukum. Jurnal Penegakan Hukum Indonesia, 2(1), 1–20. https://doi.org/10.51749/jphi.v2i1.14
Pitriyantini, P. E., I, K. A. S., & I, W. A. (2018). Kekuatan Hukum Penilaian Pengakuan Dalam Proses Perkara Perdata Berdasarkan Kitab Undang Undang Hukum Perdata. Majalah Ilmiah Universitas Tabanan, 15(2), 124–127.
Rita, D., & Nisa, A. K. (2022). Perkembangan Penggunaan Alat Bukti Pada Perkara Perdata Dimasa Pandemi Covid-19 Di Pengadilan Agama Panyabungan. El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(1), 53–65. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v3i1.746
Sari, N. D. K., & Yudowibowo, S. (2016). Kekuatan Pembuktian Persangkaan Sebagai Alat Bukti Yang Sah Pada Perkara Perceraian Di Pengadilan Agama (Studi Putusan Nomor 216/Pdt.G/2015/Pa.Sgt). Jurnal Verstek, 4(3), 146–155.
Septianingsih, K. A., Budiartha, I. N. P., & Dewi, A. A. S. L. (2020). Kekuatan Alat Bukti Akta Otentik Dalam Pembuktian Perkara Perdata. Jurnal Analogi Hukum, 2(3), 336–340. https://doi.org/10.22225/ah.2.3.2584.336-340
Simanjuntak, A. C. A., Azahra, A. P., & Saputra, F. (2024). Analisis Pengaruh Sistem Pembuktian Terbalik Dalam Penyelesaian Sengketa Perdata Dalam Pengadilan Di Indonesia. Jurnal Causa, 4(10), 11–20. https://doi.org/10.3783/causa.v4i10.3831
Wewo, J. A., Stefanus, K. Y., & Pekuwali, U. L. (2018). Code of Ethics Urgency in the Implementation of General Election in Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 18(2), 194–199. http://dx.doi.org/10.20884/1.jdh.2018.18.2.1744
Yusuf Wibisono. (2022). Pergeseran Makna Esensi Pernikahan Di Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan – Studi Kasus Sosiologi Hukum Keluarga. Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial, 16(2), 169–184. https://doi.org/10.56997/almabsut.v16i2.686
Copyright (c) 2024 Amnesti: Jurnal Hukum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.