Surya Abdimas

Implementasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Melalui Pendekatan Praktik Pekerjaan Sosial Makro Di Desa Cijagang

Raden Ayu Agustina Rahayu, Mari Esterilita, Mahatir Muhammad — Thu, 02 Oct 2025 00:00:00 +0700

Terdapat permasalahan terkait sanitasi di Desa Cijagang yakni terdapat 721 rumah tangga yang memiliki fasilitas WC yang tidak memenuhi standar kesehatan, dan 263 rumah tangga yang memiliki kebiasaan buang air besar di sungai, parit, kebun, atau hutan. Melihat masalah yang ada di Desa Cijagang, pekerja sosial sebagai sebuah profesi pertolongan dapat menggunakan pendekatan praktik pekerjaan sosial makro berbasis masyarakat dengan tahapan inisiasi sosial, pengorganisasian sosial, asesmen, rencana intervensi, intervensi, eval_uasi dan terminasi serta rujukan atau rekomendasi. Sosialisasi mengenai Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kepekaan masyarakat akan keutamaan sanitasi yang baik. STBM menjadi metode yang dapat dilakukan untuk mengubah perilaku sanitasi dan kebersihan atau higienis masyarakat dengan mendorong pemberdayaan komunitas melalui kegiatan pemicuan. Metode yang dilaksanakan dalam program pengabdian masyarakat yaitu inisiasi sosial, MPA (Methodology for Participatory Assesment), dan FGD (Focus Group Discussion). Hasil kegiatan sosialisasi STBM ini adalah peningkatan pemahaman peserta terkait materi STBM sebelum dan setelah dilakukan sosialisasi dengan selisih dari nilai rata-rata pre-test dan post-test 27,4 dan peserta mengikuti kegiatan dengan baik. Penting untuk dilakukannya kembali program STBM di Desa Cijagang untuk memberikan pemahaman agar terjadi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik. Kesimpulannya Kegiatan sosialisasi STBM dipandang efektif dilakukan dalam meningkatkan pemahaman peserta terkait STBM.

Pelatihan Kerajinan Ecoprint Bagi Ibu-Ibu Penerima Bantuan Sosial Sebagai Upaya Mempersiapkan Kemandirian Ekonomi Keluarga

Siti Sarah, Affaf Mujahidah, Irma Dwi Tantri — Tue, 14 Oct 2025 00:00:00 +0700

Masyarakat desa Sokaraja Wetan khususnya RT 04 RW 02 merupakan kelompok yang sebagian masyarakatnya merupakan keluarga prasejahtera dengan pekerjaan utama sebagai petani. Bansos menjadi salah satu sumber keuangan yang diandalkan sebagai upaya bertahan. Pengabdian kepada masyarakat ini membidik komunitas ibu-ibu PKK desa Sokaraja Wetan penerima bantuan sosial sebagai subjek pengabdian dengan tujuan memberikan skill guna menyiapkan kemandirian ekonomi. Keterampilan yang dimaksud dapat dilihat dari mutu ecoprint yang dibuat dan juga jumlah kain ecoprint yang dihasilkan. Pengabdian masyakarat menggunakan prinsip tahapan ABCD yang berupa 5D (Discovery, Dream, Design, Define, dan Destiny). Kegiatan dilakukan di nalai desa Sokaraja Wetan dan diikuti 34 orang sebanyak 2 kali. Kegiatan pengabdian menunjukkan hasil yang membanggakan. Jumlah kain ecoprint yang dihasilkan dan bertambah dari 49 lembar menjadi 200 lembar dengan kualitas yang semakin baik menunjukkan bahwa keterampilan menuju kemandirian terpenuhi. Hasil wawancara dan angket yang menyambut baik kelanjutan kegiatan jika diadakan memperkuat bahwa kegiatan pengabdian telah berhasil.

Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Guna Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa di Sekolah

Wed, 15 Oct 2025 07:30:47 +0700

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah, khususnya untuk mencegah penyakit yang timbul dan memaksimalkan kualitas belajar. Kegiatan PkM ini dilakukan melalui penyuluhan di SMP Plus Anwarul Huda, yang berlokasi di Kampung Barukai, desa Talaga, kecamatan Pasirwangi, kabupaten Garut. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi edukatif tentang PHBS dengan pendekatan sosial, dimana ateri disampaikan melalui ceramah, penggunaan media visual, dan praktik langsung. Sebanyak 51 siswa dari kelas 7 dan 8 berpartisipasi dalam kegiatan ini. Berdasarkan data yang didapatkan, sebelum sosialisasi pemahaman siswa mengenai indikator PHBS hanya didapat sebesar 8 persen sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar. Tetapi setelah dilakukan sosialisasi meningkat menjadi 74 persen. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pemahaman siswa mengenai indikator PHBS. Kesadaran siswa terhadap cuci tangan, memberantas jentik-jentik nyamuk, dan waktu yang tepat untuk olahraga juga meningkat. Kegiatan ini memberikan manfaat positif dalam menumbuhkan kesadaran kesehatan siswa secara terus-menerus disekolah.

Pendampingan Layanan Perpustakaan Keliling dalam Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial pada UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno

Citra Kartika Sari, Devi Fitriani, Auliyana Anindira Gommo, Moh. Safii — Fri, 17 Oct 2025 17:26:44 +0700

Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan informasi dan mendukung proses pendidikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Namun, ketimpangan akses informasi masih menjadi masalah utama, yang menghambat pemanfaatan perpustakaan di beberapa wilayah. Salah satu solusi yang diterapkan adalah layanan perpustakaan keliling berbasis inklusi sosial yang diinisiasi oleh UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Layanan ini bertujuan untuk memberikan akses informasi dan sumber bacaan bagi masyarakat, terutama di sekolah-sekolah yang sulit dijangkau. Selain itu, program ini juga melibatkan tim pengabdian untuk membantu operasional layanan, mulai dari distribusi koleksi buku hingga kegiatan literasi di sekolah-sekolah. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendampingi pelaksanaan layanan perpustakaan keliling berbasis inklusi sosial di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno dengan melibatkan tim pengabdian sebagai tenaga tambahan, guna membantu mengatasi keterbatasan sumber daya manusia dan memperluas jangkauan layanan ke sekolah-sekolah yang sulit dijangkau. Metode yang digunakan adalah metode partisipatif, dengan pengabdian terlibat langsung dalam kegiatan pendampingan, pemilihan koleksi buku, koordinasi dengan pihak sekolah, serta pelaksanaan kegiatan literasi. Hasil dari kegiatan pendampingan ini menunjukkan bahwa keterlibatan tim pengabdian sebagai bagian dari tim pendamping berhasil membantu UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno dalam memperluas jangkauan layanan perpustakaan keliling. Kolaborasi ini memberikan manfaat yang lebih merata bagi masyarakat, terutama di daerah yang selama ini sulit mengakses informasi, serta mendukung efektivitas pelaksanaan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Program ini memiliki potensi besar untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi kesenjangan informasi dan meningkatkan literasi masyarakat.

Meningkatkan Pengelolaan Koleksi Koran di Monumen Pers Nasional Untuk Mendukung Pelestarian dan Keberlanjutan Informasi

Wed, 22 Oct 2025 08:48:41 +0700

Monumen Pers Nasional sebagai pusat informasi yang memiliki beragam koleksi diantaranya koran, majalah, dan peninggalan sejarah lainnya. koran dan majalah berperan dalam sejarah baik sebagai alat penyebaran ide dan gagasan di era revolusi maupun era modern. Koran dan majalah berperan penting dalam sejarah, baik sebagai alat penyebaran ide pada era revolusi maupun di era modern. Namun, koleksi-koleksi ini menghadapi tantangan berupa kerusakan fisik akibat usia, serangan serangga, dan lembaran yang sobek. Kegiatan ini bertujuan menjaga kondisi fisik koran serta memastikan keberlanjutan informasi. Metode yang digunakan meliputi observasi, analisis kebutuhan, pendampingan teknis konservasi menggunakan teknik mending, serta digitalisasi koleksi secara terstruktur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa konservasi efektif dalam memperbaiki fisik koran yang rusak, sedangkan digitalisasi mampu memperluas jangkauan informasi, dengan capaian 1.687 edisi atau 41.256 halaman dalam rentan waktu dua bulan, rata-rata 12 edisi per hari. Kombinasi konservasi dan digitalisasi terbukti saling melengkapi dalam pelestarian koleksi serta peningkatan akses informasi. Kegiatan ini turut memperkuat peran Monumen Pers Nasional sebagai pusat informasi sejarah pers yang relevan, mendukung pendidikan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.

Pelatihan Tutorial Baca Al-Quran Dengan Metode Qiroati Sebagai Bentuk Penuntasan Buta Al-Quran Pada Lansia

Muhammad Ilham Al Fikri, Dedi Runanto — Thu, 23 Oct 2025 08:43:19 +0700

Pembelajaran baca Al-Qur’an mengalami kendala pada ketersediaan tutor atau guru mengaji bagi lansia Gunung Suru, serta keinginan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah tidak didukung dengan kegiatan keagamaan yang ada. Meskipun telah didirikan Mushola Gunung Suru yang belum genap dua tahun, belum ada kegiatan keagamaan seperti pengajian yang dilaksanakan secara rutin. Program tutorial baca Al-Qur’an bertujuan untuk memberikan wadah dan kesempatan bagi lansia Gunung Suru untuk bisa kembali membaca Al Qur’an. Menggunakan metode tutorial Qiroati yang menekankan pada kelancaran membaca dan pemahaman tajwid. Lansia Gunung Suru tidak hanya diberikan tutorial mengenai membaca Al-Qur’an, kelas tahsin dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’an dari lansia. Memberikan wawasan keislaman kepada lansia dengan kegiatan majelis taklim serta memberikan ilmu tata cara beribadah yang sesuai tuntunan dengan kegiatan kajian fiqih. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan 80 persen lansia Gunung Suru dapat mengamalkan bacaan tajwid, serta meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an yang sebelumnya masih dieja, menjadi lebih lancar dalam membaca Al-Qur’an. Kelas tahsin membantu lansia Gunung Suru dalam memperbaiki kualitas bacaan tajwid, sehingga lebih memperlancar bacaan Alquran. Sebagian besar lansia Gunung Suru mampu melaksanakan ibadah sesuai tuntunan, dan beberapa yang lain perlu mendapatkan bimbingan lebih lanjut, serta wawasan bertambah dengan kegiatan majelis taklim dan kajian fiqih yang dilakukan secara rutin. Lansia Gunung Suru berharap kegiatan ini dapat berlanjut sehingga lansia dapat merasakan khatam Al-Qur’an bersama.

Antusiasme Lansia Dalam Membangun Kesadaran Pemeriksaan Kesehatan dan Adopsi Gaya Hidup Sehat Melalui Pemberian Makanan Tambahan

Sun, 26 Oct 2025 12:21:23 +0700

Rendahnya partisipasi lansia dalam pemeriksaan kesehatan rutin, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat menjadi tantangan yang perlu diatasi di RW 03, Harapan Mulya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan antusiasme lansia dalam membangun kesadaran terhadap pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mengadopsi perilaku hidup sehat melalui pendekatan pemberian Makanan Tambahan (PMT). Program dilaksanakan bersama kader Posyandu dan pengurus RW melalui tahapan persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. PMT berupa bubur sumsum diberikan sebagai bentuk apresiasi bagi lansia yang mengikuti pemeriksaan di Posbindu. Hasil menunjukkan peningkatan jumlah kehadiran dari 28 menjadi 33 orang. Capaian ini menunjukkan bahwa PMT dapat menjadi strategi sederhana yang efektif dalam menarik partisipasi dan mendorong perubahan perilaku lansia menuju kesehatan yang lebih terjaga dan berkesinambungan.

Peningkatan Ekonomi Keluarga Melalui Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Maggot Sebagai Pupuk Organik dan Pakan Ternak

Mon, 27 Oct 2025 17:51:15 +0700

Desa Jelu di kabupaten Bojonegoro memiliki potensi agraris yang besar, namun menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah organik dan penyediaan pakan ternak yang berkualitas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengeval_uasi efektivitas pelatihan dan pendampingan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam budidaya maggot, serta dampaknya terhadap produksi pupuk organik dan pakan ternak. Metode yang digunakan meliputi persiapan, sosialisasi, pelatihan teknis, dan pendampingan implementasi. Hasil pelatihan budidaya maggot di desa Jelu menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta. Hal ini dapat dilihat adanya perbandingan skor pre-test dan post-test, rata-rata nilai peserta meningkat sebesar 2.7 poin, dari 4.5 menjadi 7.2 ini menunjukkan bahwa pelatihan ini efektif dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai manfaat dan teknik budidaya maggot. Selain itu, program ini juga berhasil meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan limbah organik yang berkelanjutan.

Optimalisasi Pengelolaan Arsip Pertanahan Melalui Pendampingan Berbasis Analisis SWOT di Kantor Badan Pertanahan Nasional

Rosha Avellia Shelviana, Wiwid Widiyanti, Sherly Rosa Anggraeni — Tue, 28 Oct 2025 17:31:39 +0700

Badan Pertanahan Nasional (BPN) memiliki peran penting dalam pengelolaan arsip pertanahan, namun sering menghadapi berbagai kendala seperti sistem manual, keterbatasan sumber daya manusia, dan infrastruktur yang tidak memadai. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi melalui pendampingan berbasis analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Pendampingan ini dilakukan untuk membantu badan pertanahan nasional dalam meningkatkan kapasitas dan kesadaran pengelolaan arsip dan mengidentifikasi permasalahan utama yang ada dengan analisis SWOT. Dengan melibatkan tiga petugas arsip yang bertugas di ruangan surat ukur dan gambar ukur selama periode September hingga Desember 2024. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi untuk mengetahui bagaimana kondisi dan cara pengelolaan arsip di BPN kabupaten, wawancara dengan petugas arsip untuk mengidentifikasi area yang memiliki kekuatan, kelemahan, tantangan dan ancaman, dan diskusi kelompok terfokus untuk merumuskan solusi. Optimalisasi di ukur melalui pengurangan waktu dalam pengelolaan arsip dan penataan arsip. Hasil kegiatan pendampingan menunjukkan dampak nyata terhadap efisiensi pengelolaan dan penataan arsip. Waktu pencarian arsip yang semula memakan waktu 16 menit kini menurun drastis menjadi hanya 7 menit saja, sementara waktu penataan arsip berkurang dari 20 menit menjadi 10 menit.

Penguatan Kompetensi Bisnis Melalui Pelatihan Pemasaran, Public Speaking, dan Negosiasi Bisnis Pada Usaha Mikro

Wed, 29 Oct 2025 10:00:16 +0700

Usaha Mikro (UM) memiliki peran penting dalam perekonomian, tetapi sering menghadapi kendala dalam pemasaran, komunikasi bisnis, dan negosiasi. Usaha Savira Frozen Food merupakan salah satu Usaha Mikro yang berpotensi berkembang, namun masih mengalami keterbatasan dalam strategi pemasaran, keterampilan public speaking, serta negosiasi bisnis. Oleh karena itu, program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memperkuat kompetensi bisnis pelaku usaha melalui pelatihan pemasaran, public speaking, dan negosiasi. Metode yang digunakan dalam pendampingan ini meliputi persiapan kegiatan, pelatihan dan pendampingan, dan monitoring serta eval_uasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan signifikan dalam menerapkani strategi pemasaran digital, menyampaikan informasi produk secara persuasif, serta melakukan negosiasi yang lebih efektif dengan mitra bisnis dan pelanggan. Selain itu, kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum juga meningkat, yang berdampak positif pada promosi usaha. Dengan adanya pendampingan ini, usaha Savira Frozen Food diharapkan dapat memperluas pasar, meningkatkan daya saing, dan mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan.

Enhancing Self-Efficacy: Methods to Increase Self-Confidence and Motivation in the Pemuda Pintar Community

Paulina Sutrisno, Andes Wardy, Ida Farida, Syahrian Syahrian — Thu, 30 Oct 2025 16:17:47 +0700

The purpose of this community service focusing on self-efficacy within the Pemuda Pintar community is to enhance confidence and motivation by: 1) fostering understanding and recognition of self-efficacy, 2) enabling participants to apply self-efficacy components to their situations, 3) clarifying the difference between growth and fixed mindsets, and 4) providing tips for developing self-efficacy. The event, organized by the Pemuda Pintar Community and the TSM Center for Research and Community Service, took place on Saturday, May 4, 2024, from 10:00 to 12:30 WIB via Google Meet. It involved 31 participants, a mix of students and workers. The resource person was a lecturer in human resource management from Trisakti School of Management, who also held a psychology degree. The session proceeded smoothly without major technical issues. To facilitate understanding, the presentation was designed to be clear and accessible. As a result, participants gained greater awareness of improving their self-efficacy, which can boost their self-motivation. Survey results indicated that about 78 percent of participants understood the material. Ultimately, this community service aims not only to increase knowledge but also to inspire behavioral changes and action plans among members of the Pemuda Pintar community. This community service activity is the second collaboration between the TSM Research and Community Service Center and the Eden Community. It is hoped that the Eden community, through Pemuda Pintar, can become sustainable, benefiting the community and helping them develop themselves.

Pelatihan Public Speaking Dengan Konsep Merdeka Untuk Meningkatkan Nilai Dakwah Online dan Offline Nasyiatul ‘Aisyiah

Husniah Ramadhani Pulungan, Nikmah Sari Hasibuan, Nurul Hidayah, Cindy Azelia — Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Permasalahan mitra terletak pada terbatasnya kemampuan public speaking dari Nasyiatul ‘Aisyiyah (Nasyiah) Kota Padangsidimpuan karena belum memiliki keberanian dan rasa percaya diri untuk tampil di depan umum. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dengan mengeksplorasi public speaking melalui Konsep Merdeka agar Nasyiah dapat meningkatkan keterampilan public speaking masing-masing. Metode yang digunakan adalah Merdeka yang meliputi Mulai, Elaborasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi kontekstual, Koneksi antarmateri, dan Aksi nyata. Tahap pelaksanaannya melalui persiapan, pelaksanaan, dan eval_uasi. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa setelah digunakan Konsep Merdeka, Nasyiah dapat mempraktikkan keterampilan public speaking sebagai pembawa acara baik mc formal maupun nonformal, moderator, bahkan pemateri. Pengabdian ini telah dapat meningkatkan value Nasyiah dalam berorganisasi maupun berdakwah di masyarakat. Hal ini terlihat dari meningkatnya pemahaman Nasyiah yang diuji melalui pretest dan post-test. Hasil rata-rata pretest sebesar 92,81 meningkat menjadi hasil rata-rata post-test sebesar 95,36. Dampak nyata dari pengabdian ini berupa wujud dakwah yang dapat dilakukan dengan public speaking berupa dakwah offline maupun dakwah online atau dakwah digital. Dengan demikian, peran Nasyiah di masyarakat dapat semakin berkah dan bermanfaat dengan segala aktivitas positifnya.

Peran Muhammadiyah Dalam Membangun Etika Politik dan Kesadaran Demokrasi Dalam Pilkada Melalui Baitul Arqom

Sapardiyono Sapardiyono, Galih Bagas Soesilo, Agus Budi Santosa — Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Pemilu merupakan momentum penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia yang menghadirkan berbagai tantangan seperti polarisasi politik dan praktik politik transaksional. Muhammadiyah berperan aktif sebagai organisasi Islam yang mengedepankan nilai keadilan, persatuan, dan etika politik. Melalui dakwah, pendidikan politik, dan penguatan budaya politik berintegritas, Muhammadiyah membentuk pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab. Sejarah panjang Muhammadiyah menunjukkan kontribusinya dalam konsolidasi kebangsaan, pendidikan, dan pelayanan sosial yang mendukung pembangunan bangsa. Sikap Independen Muhammadiyah dalam politik praktis menegaskan komitmen menjaga stabilitas sosial dan demokrasi sehat. Konsep Darul Ahdi Wa Syahadah menjadi landasan memperkuat NKRI sebagai negara Pancasila yang inklusif dan berkeadilan. Metode pengabdian dilakukan melalui ceramah dan diskusi interaktif dalam kegiatan Baitul Arqom untuk membangun kesadaran politik dan nilai etika peserta. Dengan pendekatan moderat dan progresif, Muhammadiyah berperan penting mengawal Pemilu demi masa depan bangsa yang adil, damai, dan sejahtera.

Pemberdayaan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin Melalui Pendampingan Digitalisasi Koleksi Naskah Sastra

Syavira Zeta Firdaulia Dasmasela, Moh. Safii — Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin (PDS HB Jassin) menghadapi tantangan dalam percepatan proses digitalisasi koleksi sastra karena keterbatasan sumber daya manusia dan sistem manajemen digital yang belum optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan teknis dan sistematisasi proses digitalisasi guna meningkatkan efisiensi dan jumlah koleksi yang terdigitalisasi. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan aktif, pelatihan penggunaan alat pemindai dan sistem INLISLite v3, serta asistensi pengelolaan metadata dan penataan arsip digital. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah koleksi yang terdigitalisasi, dari sebelumnya 4.184 menjadi 9.015 koleksi. Selain itu, mitra memperoleh pemahaman yang lebih baik terkait prosedur digitalisasi dan pengelolaan arsip digital. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan dan lembaga dokumentasi budaya dapat mempercepat pelestarian naskah sastra berbasis digital secara berkelanjutan.

Peningkatan Kapasitas Keuangan UMKM Melalui Digitalisasi dan Pendekatan Laporan Keuangan Sederhana Untuk Keberlanjutan Bisnis

Thu, 06 Nov 2025 03:44:12 +0700

Desa Suko yang berada di kabupaten Sidoarjo, memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM, khususnya sektor makanan dan minuman. Namun, pelaku UMKM menghadapi kendala dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran digital. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan kapasitas UMKM melalui pelatihan digitalisasi dan penyusunan laporan keuangan sederhana. Metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan praktis tentang digital marketing yang diikuti oleh mitra di wilayah Suko. Hasil pre-test menunjukkan rata-rata literasi keuangan peserta sebesar 42 persen, meningkat menjadi 78 persen pada post-test. Selain itu, 85 persen peserta berhasil menghitung HPP secara tepat, serta 70 persen peserta membuat akun media sosial usaha baru (WhatsApp Business, Instagram, atau TikTok) untuk memasarkan produknya. Dengan demikian, pelatihan ini terbukti memberikan dampak empiris dalam meningkatkan efisiensi dan profesionalitas UMKM di desa Suko. Secara akademik, hasil kegiatan ini memperkuat literatur tentang efektivitas pelatihan praktis berbasis digitalisasi dan keuangan sederhana sebagai strategi pemberdayaan UMKM. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian SDGs, khususnya pengentasan kemiskinan (SDG 1) dan pertumbuhan ekonomi inklusif (SDG 8)

Peningkatan Literasi Keuangan Digital dan Pendampingan E-Book Bagi Usaha Fotokopi Fath

Pristin Prima Sari, Sri Hermuningsih, Agustinus Eko Susetyo, Eko Agus Setiawan — Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Literasi keuangan Digital masih menjadi kendala bagi usaha fotokopi Fath untuk menerapkan manajemen keuangan usaha. Literasi keuangan digital meliputi pemahaman penggunaan pencatatan digital, dompet digital, transaksi pembayaran digital. Tujuan kegiatan adalah peningkatan pemahaman literasi keuangan digital dan pembuatan e-book bagi fotokopi Fath. Bentuk abdimas adalah tim pengabdian memberikan peningkatan pemahaman literasi keuangan digital dan pembuatan ebook untuk memberdayakan usaha fotokopi Fath agar semakin baik kinerjanya di era saat ini. Kegiatan abdimas adalah melibatkan pelaku fotokopi Fath di Glagahsari Yogyakarta. Solusi abdimas adalah peningkatan pemahaman literasi keuangan digital dan pendampingan pembuatan ebook literasi keuangan digital bagi usaha fotokopi Fath. Media yang digunakan adalah handbook Power Point, buku literasi keuangan digital dan post-test berupa kuesioner literasi keuangan Digital serta aplikasi android. Metode adalah ceramah literasi keuangan digital dan pembuatan ebook dilanjutkan menjawab kuesioner literasi keuangan digital. Hasil kegiatan adalah terjadi peningkatan pemahaman literasi keuangan dengan 85 poin dan peningkatan pemahaman pembuatan ebook melalui canva serta pengenalan book creator. Manfaat kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman pencatatan keuangan online khususnya literasi keuangan Digital dan pemahaman pembuatan ebook untuk menunjang usaha fotokopi Fath. Kontribusi pengabdian adalah peningkatan penggunaan digital dan ketrampilan pembuatan e-book bagi usaha fotokopi Fath.

Pengenalan Konsep Computational Thinking Menggunakan Robot Edukasi Untuk Anak Usia Dini

Putu Harry Gunawan, Indwiarti Indwiarti, Tjokorda Agung Budi Wirayudha — Fri, 07 Nov 2025 20:14:27 +0700

Di era digital saat ini pengenalan konsep berpikir komputasi (Computational Thinking - CT) sejak usia dini menjadi sangat penting. Pelatihan computational thinking (CT) untuk anak usia PAUD/TK bertujuan untuk memperkenalkan konsep dasar CT melalui kegiatan bermain yang menyenangkan dan interaktif. CT bukan tentang pemrograman, melainkan tentang mengembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif dalam memecahkan masalah sejak dini. Saat ini TK Telkom Buah Batu berkomitmen untuk memperkenalkan CT kepada anak-anak mulai usia 4 tahun. Sementara itu, TK Telkom Buah Batu belum pernah mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan coding. Sehingga tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan konsep CT bagi siswa TK Telkom menggunakan pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami anak, yaitu plugged-in dengan tangible robotics atau robot edukasi. Kegiatan pengmas ini memiliki bidang fokus TIK dengan TKT 1 (dasar) dan mendukung pendidikan berkualitas (SDG 4) dan inovasi (SDG 9). Metode atau tahapan kegiatan yang dilakukan dalam PKM ini dibagi menjadi empat tahapan besar yakni, presnetasi, praktikum atau demo, eval__uasi dan feedback atau masukan. Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilan tim PkM dalam menyelesaikan kebutuhan mitra. Dari survey, rata-rata aspek respon diperoleh skor 4,75 dari 5,00 yang masuk kedalam kategori sangat baik.

Edukasi Pemanfaatan dan Pengolahan Tumbuhan Hutan Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Kesadaran Konservasi Masyarakat

Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Kekayan hutan di desa Lesten sangat beragam dan berlimpah, namun, pemanfaatannya sebagai sumber pangan alternatif belum dioptimalkan oleh masyarakat setempat. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan serta pengolahan tumbuhan hutan sebagai sumber pangan alternatif. Kegiatan diawali dengan survey kebutuhan masyarakat, kemudian dilaksanakan melalui tahapan yang meliputi, eksplorasi dan identifikasi tumbuhan hutan, pelatihan dan edukasi, praktik pengolahan, serta monitoring dan eval__uasi. Sebanyak 30 peserta mengikuti program ini. Hasil pre-test menunjukkan hanya 30 persen peserta mampu menyebutkan lebih dari lima jenis tumbuhan hutan yang berpotensi sebagai pangan, sedangkan pada posttest meningkat menjadi 85 persen. Keterampilan pengolahan juga mengalami peningkatan dari 25 persen menjadi 70 persen peserta yang mampu mempraktikkannya dengan benar. Selain itu, masyarakat berhasil membangun kebun percontohan berisi 12 jenis tumbuhan pangan lokal sebagai bentuk keberlanjutan. Secara keseluruhan, kegiatan edukasi ini berdampak nyata dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, ketahanan pangan, serta kesadaran konservasi masyarakat. Dampak ilmiahnya adalah terdokumentasinya 20 jenis tumbuhan hutan berpotensi pangan yang dapat dijadikan dasar penelitian etnobotani dan pengembangan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal.

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Melalui SMART Parenting dan Exercise Terapi di Posyandu Balitas Cerdas Mandiri

Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Posyandu balita menjadi salah satu UKBM yang berfokus pada intervensi dan pemantauan tumbuh kembang dari masa kandungan, bayi dan balita. Posyandu menjadi dapat membantu memantau dan meningkatkan kesehatan balita, serta mencegah berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Mengingat pentingnya kegiatan Posyandu balita ini maka sangatlah penting partisipasi ibu hamil, ibu balita untuk memantau anak sejak dini. Desa Purworejo termasuk desa di wilayah kabupaten Pekalongan dengan kondisi geografis yang luas dan juga memiliki Posyandu balita yang cukup banyak. Namun kegiatan posyandu balita ini masih belum optimal yaitu masih kurangnya pemahaman dan kesadaran dalam treatment pada anak dengan keterlambatan tumbuh kembang dan juga parenting yang komprehensif dibutuhkan dalam proses pengasuhan anak dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu tim menawarkan solusi untuk memberikan treatment exercise terapi dan edukasi SMART parenting bagi balita dan ibu balita pada Posyandu balita desa Purworejo. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan Participatory Learning Action (PLA) dengan melibatkan ibu balita untuk mengikuti kegiatan edukasi dan exercise terapi terhadap balita yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Hasil dari kegiatan ini diperoleh hasil rata-rata pengetahuan sebelum intervensi (pre-test) 51,6 dan rata-rata pengetahuan setelah intervensi (post-test) yaitu 78,5. Dari hasil tersebut terdapat kenaikan skor 26,9 poin dan dilaukan analisis Wilcoxon diperoleh p_value sebesar 0,000061, karena p_value < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan post-test. Artinya, edukasi kesehatan memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan ibu balita.

Pemanfaatan Technology and Skill Make Up Dalam Rangka Mewujudkan Sustainable and Productive Life Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita

Ade Novi Nurul Ihsani, Anik Maghfiroh, Ifa Nurhayati, Alfian Ardhiansyah — Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Permasalahan utama yang dihadapi para narapidana di lapas perempuan kelas IIA kota Semarang adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam merias wajah serta keterbatasan akses terhadap pendidikan keterampilan, dan kesulitan ekonomi. Masalah ini menjadi alasan utama dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dengan tujuan untuk menciptakan hidup yang lebih produktif dan berkelanjutan, tidak hanya selama masa pidana tetapi juga setelah mereka kembali ke masyarakat memiliki peluang untuk membuka jasa make up. Kegiatan dilakukan melalui pelatihan yang komprehensif kepada narapidana yang ada di lapas perempuan kota Semarang, agar mereka dapat memahami dan menerapkan teknik-teknik yang tepat dalam melakukan make up. Metode yang digunakan berupa: 1) ceramah dan tanya jawab digunakan saat memberikan materi tentang make up dan teknologi, 2). metode praktik digunakan pada saat narasumber atau pemateri mempraktikkan langkah-langkah dalam merias wajah, kemudian peserta pelatihan diminta untuk melakukan praktik merias wajah yang sudah dipraktikkan oleh narasumber dengan bimbingan narasumber dan tim pengabdian kepada masyarakat. 3) monitoring dan eval_uasi untuk menilai pemahaman dan keterampilan peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pelatihan berjalan lancar dan tanpa kendala, dengan antusiasme para narapidana dilapas perempuan kota semarang yang mencerminkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam merias wajah. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kualitas dalam merias wajah sesuai dengan teknik-teknik yang sesuai, sehingga memberikan dampak positif bagi peserta pelatihan.

Edukasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Melalui Konseling Teman Sebaya

Widyaning Hapsari, Eko Harianto, Farah Khoiru Nisa — Thu, 30 Oct 2025 00:00:00 +0700

Kekerasan di lingkungan sekolah menjadi tantangan serius yang dapat mengganggu proses pembelajaran dan perkembangan psikologis siswa. Berdasarkan data nasional dan temuan lapangan, siswa SMP menghadapi risiko cukup tinggi terhadap tindakan kekerasan seperti perundungan, kekerasan fisik, dan kekerasan verbal. Untuk merespon kondisi tersebut, program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan edukasi dan pelatihan konseling teman sebaya sebagai upaya preventif dan solutif. Kegiatan dilakukan melalui pendekatan psikoedukatif interaktif yang melibatkan ceramah, role play, dan simulasi, dengan sasaran utama siswa kelas 7, 8, dan 9. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa mampu memahami bentuk-bentuk kekerasan, menunjukkan peningkatan dalam keterampilan komunikasi dan empati, serta mulai berperan aktif sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah. Pelatihan ini juga membangun kesadaran kolektif siswa terhadap pentingnya peran mereka dalam menciptakan ruang belajar yang aman dan inklusif. Dengan demikian, konseling teman sebaya terbukti menjadi strategi efektif yang dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan dan praktik pendidikan sekolah untuk menekan angka kekerasan dan membangun budaya saling peduli di kalangan siswa.