Pendidikan Demokrasi Untuk Memperkuat Wawasan Kebangsaan Generasi Muda
Abstract
Indonesia diprediksi akan mengalami fenomena puncak demografi pada tahun 2030 mendatang, dimana jumlah penduduk produktif atau angkatan kerja yang berusia 15-64 tahun lebih besar dibandingkan usia nonproduktif, 0-14 tahun dan di atas 64 tahun. Hanya saja, dibalik kondisi tersebut tersimpan salah satu ancaman yang mengkhawatirkan yakni masih tingginya potensi meningkatnya paham intolerasi dan radikalisme di kalangan generasi muda. Atas dasar itu, tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya menginisiasi kegiatan mitigasi dini dalam bentuk pendidikan demokrasi bersama generasi muda Sumbawa. Bermitra dengan organisasi kepemudaan yakni Karang Taruna Permata desa Lopok, kabupaten Sumbawa, diharapkan dapat memperkuat wawasan politik kebangsaan generasi muda yang dapat dimulai dari desa. Data potensi radikalisasi di provinsi NTB yang berada di atas rata-rata nasional menjadi salah satu alasan mendasar yang mendorong upaya pencegahan dini potensi ancaman intoleransi dan radikalisme di kabupaten Sumbawa. Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan tahapan penentuan topik dialog kebangsaan, perencanaan kegiatan forum pendidikan, pelaksanaan forum pendidikan demokrasi, diskusi interaktif, dan diakhiri dengan tahapan eval_uasi kualitatif. Hasil eval_uasi kualitatif kegiatan menunjukkan bahwa hampir 100 persen peserta mampu memahami materi yang disampaikan dengan baik. Pemahaman peserta ditunjukkan oleh keaktifan bertanya dalam dua sesi yang disiapkan serta memberikan feedback terhadap pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. Komitmen generasi muda Sumbawa untuk terus menerus menjaga
Downloads

Copyright (c) 2025 Johan Wahyudi, Abdul Aziz SR, Wawan Sobari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.